Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengeklaim tingkat okupansi atau keterisian homestay di Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencapai 70 persen karena MotoGP Mandalika 2023. Homestay di Desa Kuta -sekitar Sirkuit Mandalika- kini memiliki 1.002 kamar.
“Saya mengunjungi langsung aktivitas ekonomi pariwisata di Mandalika, salah satunya homestay di Desa Kuta. Dengan adanya event MotoGP tingkat hunian homestay mencapai 70 persen,” klaim Sandiaga di Dusun Rangkap I, Desa Kuta, Minggu siang (15/10/2023).
Baca juga:
Jumlah Penonton MotoGP Mandalika 2023 Tembus 102 Ribu Orang
Menurut Sandiaga, homestay di Desa Kuta butuh pembenahan, baik dari sisi fasilitas tempat menginap itu dan jalan menuju homestay. Perbaikian tersebut mendesak karena Mandalika sudah dikenal sebagai pusat balapan Tanah Air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Nanti kami akan koordinasi dengan masyarakat serta pelaku usaha,” tutur politikus PPP tersebut.
Baca juga:
Jelang MotoGP Mandalika, Hotel Pasang Tarif Lewati Batas Atas Akan Disanksi
Pemilik homestay asal Dusun Rangkap I, Desa Kuta, Zainal Abidin, mengungkapkan seluruh kamar rumahnya habis disewa oleh tamu yang ingin nonton MotoGP Mandalika 2023. Pria berusia 60 tahun itu memiliki tujuh kamar yang disewakan Rp 125 ribu per malam.
“Untuk event MotoGP 2023 ini ada yang booking satu minggu. Alhamdulillah kami dapat Rp 7 juta selama event MotoGP berlangsung,” kata Zainal.
Targetkan Jumlah Kamar Naik 30 Persen Saat MotoGP 2024
Sandiaga menargetkan jumlah kamar hotel di kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, naik 30 persen saat MotoGP 2024. “Saya berharap ada peningkatan 20-30 persen jumlah kamarnya, bukan hanya resor tapi juga vila, homestay, dan sarhunta (sarana hunian pariwisata) di desa-desa wisata,” katanya.
Baca juga:
Tingkat Okupansi Hotel di KEK Mandalika Capai 95 Persen Jelang MotoGP
Menurut Sandiaga, jumlah kamar penginapan di kawasan Sirkuit Mandalika, baik itu homestay maupun hotel, mencapai 2.000. Presiden Joko Widodo juga mendorong lebih banyak investor di kawasan Mandalika.
Namun, pembangunan hotel, tidak mematikan pelaku usaha pariwisata kecil seperti pemilik homestay. “Karena kami juga ingin pariwisata ini berkeadilan, sehingga mendapatkan dampak yang positif peningkatan pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat,” tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, itu.
sumber: https://www.detik.com/bali/nusra/d-6983505/pemilik-homestay-di-sekitar-sirkuit-mandalika-cuan-okupansi-capai-70-persen.